Secara sederhana, Wireless Sensor Network (WSN) adalah sekumpulan ‘node’ yang terdistribusi secara spasial untuk memantau kondisi lingkungan seperti suhu, tekanan, gerakan, dan sebagainya. Data yang dikumpulkan oleh node diperjalankan secara kooperatif melalui jaringan menuju suatu lokasi utama. Data yang disimpan di sini kemudian diolah untuk ditampilkan kepada pengguna.
Lalu, apakah ‘node’ itu? Node adalah istilah untuk suatu set mesin yang terdiri atas radio transceiver, microcontroller, dan baterai (sumber energi). Node berfungsi sebagai sarana komunikasi secara nirkabel (wireless) antar alat elektronik yang kemudian bekerjasama untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Biasanya, sebuah node juga terdiri dari sensor dan atau otomat. Sensor berguna untk mengambil atau mengumpulkan data, sementara otomat berfungsi sebagai penggerak atau pengatur kerja alat elektronik.
Implementasi WSN sangatlah luas, salah satunya adalah sistem Smart Home. WSN memiliki karakteristik yaitu area yang dicakupinya terbatas. Dengan kata lain, Smart Home adalah sebuah WSN yang mencakup area sebuah rumah. Dalam lingkup yang lebih besar, WSN dapat diimplementasikan untuk merancang sebuah Smart Building sampai Smart City. Integrasi sejumlah WSN dalam area yang begitu luas merupakan salah satu syarat dari wacana Internet of Things.
Sampai saat ini, sudah banyak pihak yang mencoba mengimplementasikan WSN dalam bidangnya masing-masing. Walaupun banyak hambatan dan rintangan, sejumlah negara sudah berhasil melakukannya. Di antara hambatan dalam implementasi WSN adalah biaya dan knowledge. Kedua hal ini juga yang mungkin menyebabkan informasi tentang WSN belum begitu terdengar di Indonesia, apalagi implementasinya.