Belakangan ini, kita disuguhkan dengan istilah yang berbau modern dan futuristik. Hanya dengan menambahkan kata ‘smart’ di depan kata utama, sesuatu menjadi terkesan modern dan canggih. Mulai dari smart phone, smart TV, smart home, smart car, sampai smart city. Karakteristik utama yang membedakan hal-hal ‘smart’ ini dari yang ‘non-smart’ antara lain: sistem yang cerdas (otomatis), hemat energi, serta terhubung ke internet. Semua hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan sejumlah aspek dalam hidup manusia. Kemudahan, keselamatan, dan efisiensi menjadi fokus utama hal-hal yang ‘pintar’ ini. Kita pun mengakui bahwa penerapan istilah-istilah di atas telah mempengaruhi kehidupan, sedikit maupun banyak, langsung maupun tidak langsung. Meskipun Indonesia mungkin bukan termasuk negara yang terdepan dalam mengimplementasikan hal-hal ‘smart’ di atas, tapi kita dapat mengetahui efek dari penerapannya lewat kabar atau berita yang tersebar luas di media informasi. Setiap hal tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan hal-hal ‘smart’ yang sedang dibahas di sini. Tentang kelebihan, sebagian besar orang telah merasakan manfaatnya. Bukan hal yang aneh di masyarakat kita, jika seseorang memiliki sebuah smartphone. Mulai dari masyarakat perkotaan yang ‘wajar’ jika menggunakan smartphone sebagai sarana komunikasi utama, sampai kepada masyarakat ‘pinggiran’ kota yang tidak mau ketinggalan perkembangan trend dan teknologi. Konekthing sebagai sebuah perusahaan TI juga menjadikan konsep ‘smart things’ sebagai salah satu inti proses bisnis. Selain smart things, Konekthing juga mengedepankan konsep internet of things dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Kedua hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi (informasi) di dunia sekaligus kebutuhan masyarakat global. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa masa saat ini merupakan “Smart Era” jika dipandang dari sisi teknologi.